Tips & Trik Photographer Pemula

Tips & Trik Photographer Pemula

Sejujurnya saya juga photographer pemula yang sama-sama belajar. tekhnik photographer dasar hingga kelas menengah telah saya kuasai. namun tidak punya modal lebih untuk melanjutkan ke kelas profesional : D

kali ini saya bagi-bagi ilmu tentang cara membuat gambar bagus dengan lensa seadanya.

 memang setiap lensa memuliki spesifikasi berbeda dan disesuaikan dengan kebutuhan photographer. untuk saya sendiri, saya menggunakan kamera DSLR Canon EOS 600D yang spesifikasinya bisa anda lihat disini, dengan perlengkapan lensa standar 18-55 mm, lensa fix canon 40mm, dan lensa tele canon 55-250 mm.

walaupun perlengkapan saya sangat minim, namun itu cukup untuk membahas materi kita sekarang. sebenarnya jarang ada gambar bagus seperti yang banyak kita lihat  merupakan gambar asli (original). tanpa editan, gambar yang dihasilkan tidak sebagus gambar diedit (tentunya editan yang bagus). saat ini kita bahas gambar original saja ya.

gambar diatas saya ambil dengan lensa canon 55-250 mm, focal length 55 mm, apertur 4,0, ISO 400, speed 1/80 s, tanpa flash. amatilah gambar diatas. cantik kan? : D

mari kita bahas gambar diatas, dan kita kaitkan dengan tekhnik dalam photographer.

shouter speed
        pembahasan pertama kita awali dengan shouter speed (kecepatan tangkapan)
speed pada umumnya berkisaran dari 30 detik per satu gambar hingga 1/4000 detik (4000 gambar dalam 1 detik) dan juga dapat menggunakan speed "BULD" yang speed nya ditentukan oleh lamanya kita menekan tombol shouter. 1/4000' adalah kecepatan tertinggi yang umum tanpa flash. jika mengaktifkan flash, speed hanya sampai limit 1/200 detik. semakin lama speed (long exposure) yang digunakan, maka semakin cerah gambar yang dihasilkan, walaupun di tempat yang redup-gelap. speed tinggi biasanya digunakan untuk menangkap gambar yang bergerak cepat. contohnya : tetesan/percikan air, orang yang berlari, dll.

 contoh gambar long exsposure adalah : bintang di langit terlihat garis, garis-garis lampu kendaraan di jalan raya, dll

 apertur

        apertur adalah istilah untuk bukaan diafraghma pada lensa yang dapat mengatur lebar atau sempitnya fokus pada lensa terhadap gambar. angka atau bukaan diafraghma pada setiap jenis lensa berbeda-beda. perlu dipahami bahwa semakin kecil angka apertur maka semakin sempit fokus terhadap gambar dengan ketajaman semakin tinggi. besar kecilnya bukaan diafraghma lensa dapat ditentukan oleh bluring backgroun foto yang dihasilkan. seperti contoh gambar paling atas tadi menggunakan bukaan di limit terkecil di lensa 55-250 mm yaitu 4,0. lensa dengan apertur mendekati 0,0 akan menghasilkan gambar yang semakin tajam dan fokus (background nge-blur). disamping tingkat bluring, apertur juga mempengaruhi tingkat pencahayaan. bahwa semakin kecil apertur, maka semakin cerah gambar yang dihasilkan. begitu pula sebaliknya. tekhnik ini biasanya digunakan untuk mengambil gambar macro atau blur tinggi. contohnya serangga kecil, foto bokeh, dll

 tekhnik flash

        flash adalah tekhnik foto yang memanfaatkan lampu kilat (flash). saya sendiri jarang menggunakan  tekhnik flash karena tidak punya flash eksternal. jangan khawatir, semua kamera sudah dilengkapi flash masing-masing. sebenarnya kita bisa berkreasi banyak dengan tekhnik flash dan pernah beberapa saya coba dengan flash pinjaman : D . flash, utamanya berpengaruh besar terhadap titik dan arah pencahayaan. ada pula orang menggunakan flash untuk menghasilkan gambar yang terlihat natural, dengan trik penempatan flash di arah yang berbeda dengan arah tembakan kamera. trik flash lainya juga bisa memanfaatkan beberapa flash yang ditempatkan di segala arah yang berguna untuk mempertajam dan lebih menghidupkan warna gambar yang dihasilkan. ada pula trik flash dengan memanfaatkan 1 flash eksternal dengan mengarahkannya ke atas objek yang berguna untuk memperlihathat gambar yang mendapat cahaya merata, bukan cahaya yang berpusat ke objek difoto, sehingga menghasilkan gambar yang lebih bagus. maaf tekhnik flash saya tambahkan, karena saya tidak memiliki koleksi foto flah (tidak punya flash eksternal).

ISO

        ISO merupakan tingkatan kesensitifan sensor terhadap cahaya. tidak banyak pembahasan dari materi ini, namun secara umum ISO meningkatkan pencahayaan di kondisi redup (sangat minim cahaya), dan juga untuk mendukung pencahayaan dari apertur rendah dan eksposure lambat, tanpa flash.

secara umum bila dikaitkan dengan pencahayaan, 

speed lambat + apertur rendah + ISO tinggi + flash = gambar cerah hingga gambar silau (putih).

sekian dulu materi dari saya tentang Tips & Trik Photographer Pemula. segalanya bisa terwujud dengan usaha, kerja keras, dan ketekunan. semoga bermanfaat dan selamat mencoba.